Superskor

Bos Milan Soal Leao: Tak Ada Pemain yang Tak Bisa Dijual Kalau Soal Duit, Peluh Pobega Mulai Berbuah

Bos Milan Soal Leao: Tak Ada Pemain yang Tak Bisa Dijual Kalau Soal Duit, Peluh Pobega Mulai Berbuah Sejumlah pernyataan menarik dilontarkan Direktur Teknik AC Milan,Paolo Maldini mengenai masa depan penyerang sayap andalan Rossoneri saat ini, Rafael Leao. Situasi kontrak Rafael Leao di San Siro hingga kini memang masih menjadi teka teki .

La Gazzetta dello Sport edisi hari ini (via PianetaMilan) melabeli Rafael Leao sebagai pemain kelas dunia yang hanya bisa ditandingi oleh Kylian Mbappé, Neymar, dan beberapa pemain lainnya saat sang pemain mulai menundukkan kepalanya lalu men dribel bola. Melawan Dinamo Zagreb di ajang Liga Champions, Rafael Leao tampil sangat impresif dengan berkontribusi bagi tendangan penalti yang diperoleh Milan. Penalti dieksekusi secara matang oleh Olivier Giroud yang kembali mencetak gol dari titik 12 pas untuk membuka keunggulan rossoneri.

Rafael Leao jugua memberi umpan kepada Alexis Saelemaekers dengan sebuah cross pass untuk menjadikan keunggulan Milan menjadi 2 0. Atraksi yang diberikan Rafael Leao pada laga itu dinilai menunjukkan bahwa dia bisa melakukannya di panggung terbesar, kancah Liga Champions Eropa. Namun laporan itu juga mengulas, kata kata Maldini sebelum pertandingan yang blak blakan soal beberapa minat yang datang untuk merebut Rafael Leao dari San Siro pada jendela transfer musim panas kemarin.

Maldini juga berbicara tentang masa depan Rafael Leao di Milan. Maldini menyebut, Chelsea memang tertarik menggaet Leao, namun tak pernah mengajukan tawaran formal. Maldini juga menyatakan optimismenya terkait Rafael Leao yang masih bisa berkembang lebih dahsyat lagi di Milan. “Tawaran tertulis resmi dari Chelsea tidak datang, tetapi pada tingkat informal itu terjadi. Tentu saja ditolak. Rafa tahu bahwa untuk menjadi lebih kuat solusinya adalah bertahan. Kami adalah tim muda dan berkembang, mereka masih harus belajar banyak hal. Jika mereka mencapai level yang lebih tinggi di Milan maka saya pikir itu juga normal untuk terbang. Tapi kami berniat untuk melakukan hal hal besar dan tumbuh bersamanya,” katanya.

Hal yang menarik, Maldini juga tak bisa memberikan jaminan kalau Rafael Leao akan bertahan di San Siro mengingat tingginya minat dari klub klub kaya akan jasa sang pemain. Maldini secara terus terang menyatakan tak ada pemain yang berstatus non transferable, Rafael Leao sekali pun. "Pembaruan kontrak? Ini adalah pertanyaan yang telah kami jawab beberapa bulan yang lalu. Apakah Rafa tidak dapat dipindahtangankan? Ya, bagi saya dia non transferable. Tetapi tidak ada gunanya menjadi romantis. Ketika nominal tertentu disodorkan, tidak ada pemain yang tidak dapat dipindahtangankan. Kami telah berbicara dengannya selama beberapa waktu, juga Bennacer dan Kalulu. Setiap pembaruan bisa lebih rumit atau lebih mudah. Kemauan pemain hanya mengikuti, keinginan klub yang utama,” kata Paolo Maldini.

Tawaran informal yang dibicarakan Maldini adalah hasil kerja agen Rafael Leao, Jorge Mendes, yang banyak berbicara dengan Chelsea pada akhir Agustus. "Dan bagian di mana Maldini mengakui kalau Leao bisa saja pergi tentu saja dimotivasi oleh kesadaran kalau Milan tak lagi bisa membendung tawaran luar biasa yang datang dari klub klub kaya Liga Inggris Premier League," tulis ulasan La Gazzetta dello Sport terkait pernyataan Paolo Maldini tersebut. Diketahui, belakangan bukan hanya Chelsea, Manchester City disebut sebut berminat memboyong Rafael Leao sebagai ganti Raheem Sterling yang hengkang ke The Blues.

Bursa transfer Januari akan sangat penting untuk memahami seperti apa masa depan Leao, karena Maldini sangat bertaruh pada keinginan sang pemain untuk bertahan di klub. Kemenangan meyakinkan AC Milan atas Dinamo Zagreb 3 1 pada laga matchday kedua grup E Liga Champions 2022, Kamis (15/9/2022) dini hari menjadi momen istimewa bagi gelandang rossoneri, Tommaso Pebega. Pada laga itu, Tommaso Pobega mencetak gol pertama di AC Milan. Lebih membanggakan, gol perdana itu lahir di kandang sendiri, San Siro, di ajang seprestisius Liga Champions.

MilanNews mengulas gol pertama Tommaso Pobega bagi Milan adalah buah kerja keras sang pemain dalam upaya adaptasi dan integrasinya ke dalam skuat rossoneri. "Secara umum, (gol Pobega) adalah hasil dari perencanaan Milan yang efektif dalam beberapa tahun terakhir," tulis ulasan tersebut. Gol pertama Pobega bagi AC Milan itu lahir hanya dalam penampilan keduanya di Liga Champions, efek instan yang hanya bisa dibanggakan oleh sedikit orang.

Pobega berbicara kepada Milan TV setelah pertandingan untuk menggambarkan betapa emosionalnya gol tersebut baginya. “Saya pikir gol pertama di San Siro tidak akan pernah terlupakan, apalagi jika dalam kompetisi seperti ini. Saya pikir saya akan selalu mengingatnya. Sulit untuk diungkapkan dengan kata kata,” kata Tommaso Pobega. Wajar jika Pobega begitu emosional. Dia harus berpeluh hebat untuk bisa tampil bersama skuad Rossoneri.

Selama bertahun tahun, sang pemain dilempar ke sana sini demi mendapat jam terbang dan pengalaman bermain. Dia sempat dipinjamkan ke Ternana di Serie C, kemudian ke Pordenone di Serie B sebelum bergabung dengan Spezia dan Torino di Serie A. Setelah dirasa cukup, Milan menariknya pulang, tapi dia harus rela menunggu kesempatan dalam skuad.

Peluang itu datang di laga melawan Zagreb. Pobega tak mau menyia nyiakannya. Kini peluhnya telah berbuah bagi Milan untuk jangka panjang ke depan. Pobega adalah produk akademi muda yang telah mencetak gol di Liga Champions, bergabung dalam jajaran daftar pemain legendaris seperti Paolo Maldini dan Demetrio Albertini yang juga pernah mencetak gol bagi rossoneri di ajang Liga Champions.

Selebrasinya bersama Davide Calabria menjelaskan semuanya: sebuah gol yang dibuat di Milan adalah peluh yang terbayarkan. Selamat dan sukses, Pobega!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *